Hal-hal yang Perlu Dilakukan & Dihindari dalam Mendesain Permintaan Persetujuan untuk App Tracking Transparency (ATT) Apple di iOS 14
Katie Madding, CPO, Adjust, 23 Feb 2021.
Sejak Apple memberikan pengumuman tentang kerangka AppTracking Transparency (ATT) di tahun 2020, Adjust telah bekerja sama dengan klien di seluruh dunia agar mereka dapat menyiapkan diri menghadapi perubahan yang akan diterapkan. Adjust telah bekerja sama secara erat dengan para mitra untuk menyiapkan rencana bersama di masa depan, seperti cara terbaik untuk menerapkan kerangka ATT hingga membantu dalam pengujian pengguna. Kami sudah banyak belajar tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan tingkat persetujuan — dan langkah-langkah yang perlu dihindari.
Dalam post ini, kami telah mengumpulkan pembelajaran penting dari para mitra untuk memberikan kursus kilat tentang hal-hal yang perlu dilakukan dan perlu dihindari dalam penggunaan desain untuk meningkatkan tingkat persetujuan. Jika Anda dan aplikasi Anda ingin turut berpartisipasi dalam tahap pengujian, kami sedang berdiskusi dengan klien dan mengundang Anda untuk bergabung — silakan hubungi Account Manager Adjust.
Walaupun demikian, kami ingin memberikan sedikit peringatan di awal.
Hati-hati dengan Pola Gelap
UX Designer asal London, Harry Brignull, menciptakan istilah "Pola Gelap" (Dark Patterns) untuk mendefinisikan kondisi di mana desainer menggunakan pemahaman mereka tentang perilaku manusia untuk memengaruhi keputusan pengguna akhir. Secara spesifik, mereka menggunakan psikologi desain untuk memaksa para pengguna agar tanpa sadar melakukan hal-hal yang mungkin kurang menguntungkan bagi mereka. Berikut adalah beberapa jenis pola gelap yang memengaruhi perilaku pengguna:
Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Pola Gelap tidak selalu digunakan dengan sengaja dan banyak perusahaan berupaya untuk menghindarinya. Saat bereksperimen dengan ATT, sebisa mungkin upayakan untuk mengidentifikasi dan menghindari penggunaan pola seperti ini. Jika Anda ingin mengeksplorasi Pola Gelap secara lebih lanjut, silakan lihat makalah penelitian berikut yang membahas tentang topik ini.
Dari diskusi kami dengan para pembuat aplikasi, beberapa melaporkan bahwa aplikasi mereka ditolak oleh App Store sebelum mereka dapat memulai pengujian ATT. Dari umpan balik tersebut, kami telah mengumpulkan tiga pola yang mengakibatkan penolakan oleh App Store sejauh ini:
Nagging
Dalam konteks Pola Gelap, nagging adalah gangguan berulang di mana pengguna disela satu kali atau lebih oleh aktivitas lain yang tidak terkait langsung dengan aktivitas yang sedang mereka lakukan.
Salah satu pembuat aplikasi menggunakan pre-permission prompt sebelum menampilkan popup persetujuan ATT. Jika pengguna menolak untuk memberikan persetujuan pada popup ATT, maka aplikasi akan kembali menampilkan custom prompt, di sesi yang sama atau sesi berikutnya, dengan tautan dalam yang membawa pengguna akhir ke pengaturan privasi. Setelah itu, pengguna dapat mengubah pilihan mereka dalam pop-up IDFA. Pembuat aplikasi lainnya memberitahu kami bahwa aplikasi mereka juga ditolak karena kembali menayangkan popup setelah pengguna akhir membuat keputusan.
Terkait dengan penolakan tersebut, Apple memasukkan prosedur di atas ke dalam kategori "nagging" dan memberikan tanggapan berikut:
"Proses permintaan persetujuan di iOS didesain untuk memberi pengguna kendali atas informasi pribadi mereka. Keputusan pengguna terkait preferensi mereka mengenai penggunaan data perlu dihormati. Jika pengguna memutuskan untuk tidak memberikan persetujuan bagi aplikasi Anda, mereka sebaiknya tidak didesak agar berubah pikiran atau dipaksa untuk menolak permintaan persetujuan berulang kali."
Sneaking
Sneaking didefinisikan sebagai upaya untuk menyembunyikan, menutupi, atau menunda pemberian informasi yang relevan kepada pengguna. Sneaking seringkali dilakukan agar pengguna melakukan suatu tindakan yang mungkin tidak akan mereka lakukan seandainya mereka memiliki informasi lengkap.
Aplikasi lain mengalami penolakan karena menampilkan pop-up ATT tepat setelah pengguna memberikan persetujuan pada banner persetujuan GDPR. Dari segi urutan dan pengaturan waktu, Apple merasa bahwa penempatan seperti ini akan memengaruhi keputusan pengguna agar memberikan persetujuan untuk ATT.
Interferensi Interface
Interferensi interface didefinisikan sebagai manipulasi interface pengguna yang mempromosikan langkah-langkah tertentu di atas langkah lainnya, sehingga membuat pengguna bingung atau membatasi peluang untuk menemukan opsi penting lainnya.
Dalam hal ini, pembuat aplikasi menampilkan pre-permission prompt dan pada saat yang bersamaan juga menampilkan visual queue yang dapat tanpa sadar memengaruhi pengguna akhir. Penempatan emoji jempol di samping tombol 'izinkan' dikategorikan sebagai interferensi bagi pengguna akhir dalam mengambil keputusan secara mandiri dan tanpa bias terkait persetujuan pelacakan.
Selain itu, pre-permission prompt sebaiknya tidak berfungsi sebagai consent prompt. Walaupun ini bukanlah pop-up IDFA yang sesungguhnya, Apple beranggapan bahwa fungsi pre-prompt hanyalah untuk mengedukasi pengguna akhir tentang keputusan mereka dan tidak memengaruhi keputusan yang diambil.
Dalam contoh di atas, semua pembuat aplikasi yang kami hubungi berhasil memperbaiki isu-isu yang disorot dan aplikasi mereka kemudian diterima oleh App Store. Karena kita sudah mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari, kita sekarang akan membahas tentang desain yang berhasil mencapai hasil-hasil yang lebih baik.
Tren dan pola umum
Dari pengalaman kami saat bekerja sama dengan para klien dari berbagai kategori aplikasi, kami menemukan bahwa ada tren umum yang memengaruhi respons pengguna terhadap pop-up ATT Apple. Dalam kesempatan ini, kita akan mengeksplorasi secara lebih detail tentang variabel yang paling berdampak.
Lokasi
Faktor paling penting untuk dipertimbangkan adalah menentukan momen yang tepat dalam perjalanan pengguna untuk menampilkan permintaan persetujuan. Dari hasil pengujian, prompt yang ditampilkan pada tahap onboarding memiliki tingkat keberhasilan paling tinggi.
Dimasukkan ke dalam tahap onboarding
Penayangan pre-permission prompt di tahap onboarding akan membantu dalam menyiapkan pengguna. Prompt ini dapat berfungsi sebagai buffer agar pengguna tidak merasa kewalahan saat pop-up Apple ditampilkan. Saat pengguna sedang melihat-lihat berbagai screen onboarding, salah satu topik yang dapat dibahas dalam screen terpisah adalah privasi data. Anda juga dapat membahas topik ini secara luas, serta memasukkan pesan GDPR. Dengan demikian, pengguna tidak merasa terkejut dan justru menganggap bahwa permintaan persetujuan sama halnya dengan pertanyaan mengenai informasi pribadi; formalitas yang tidak mengganggu.
Dengan menampilkan pre-permission prompt dalam proses onboarding, Anda dapat menampilkan pop-up Apple dengan cara yang tampak alami. Respons terhadap pendekatan ini sangat menjanjikan, dengan tingkat persetujuan yang mencapai 65%. Akan tetapi, mohon diingat bahwa pendekatan ini hanya dapat direalisasikan sepenuhnya kepada pengguna baru.
Pengiriman Pesan
Pre-permission prompt, yang memberikan isyarat untuk kerangka ATT dan menekankan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguna jika memberikan persetujuan, umumnya memiliki kinerja yang cukup baik. Akan tetapi, Anda perlu menyeimbangkan antara menghasilkan nilai tambah tanpa menciptakan terlalu banyak konten. Kami menyarankan agar Anda menggunakan 2-3 kalimat yang singkat dan jelas. Seperti biasa, mohon mengikuti praktik-praktik terbaik untuk UI: menggunakan sesedikit mungkin kata yang menyampaikan pesan sebaik mungkin dan memilih kata-kata yang paling mudah dibaca dan dipahami.
Hal yang tampak secara jelas dari pengujian adalah bahwa pengguna secara khusus mencari nilai langsung, personal. Ini dapat dilakukan dengan menunjukkan konten spesifik yang ditawarkan oleh aplikasi Anda untuk mereka. Hal yang patut diperhatikan adalah bahwa kinerja perbandingan sosial sedikit lebih rendah.
Ukuran
Kami menemukan bahwa para pengguna secara konsisten dalam semua pengujian lebih merespons terhadap pre-permission prompt yang berukuran full-screen daripada modal screen. Hal ini dikarenakan full-screen prompt menawarkan pengalaman pengguna yang lebih mulus, khususnya saat dirancang agar selaras dengan screen sebelumnya. Sebaliknya, modal screen terasa mengganggu dan mengingatkan kita pada pop-up dan iklan yang tidak diharapkan. Ini mungkin menjadi alasan kenapa tingkat persetujuan dari modal screen jauh lebih rendah.
Penempatan tombol
Penempatan dan desain tombol call-to-action dapat ditangani dengan relatif mudah. Walaupun kontribusinya terhadap tingkat persetujuan tidak sesignifikan tren-tren lain yang dibahas, penelitian akademis tentang notifikasi GDPR dan bukti anekdot dari pengujian iOS 14 telah memberikan hasil yang cenderung selaras.
Penggunaan terminologi sederhana seperti "Nanti" dan "Selanjutnya" secara horizontal dan berdampingan, serta dengan urutan seperti ini, akan mendorong pengguna untuk mengambil tindakan afirmatif. Penerimaan positif di sisi kanan selaras dengan pemahaman kita tentang proses untuk lanjut ke langkah berikutnya.
Sebaliknya, penumpukan tombol secara vertikal akan memaksa pembaca untuk berhenti sejenak dan memilih dengan lebih hati-hati. Ini tidak mendorong pelibatan pengguna, dan dapat membuat pengguna frustrasi, karena bagian layar ini lebih sulit untuk dijangkau.
Lanklah selanjutnya
Masih ada waktu untuk menyusun strategi persetujuan, walaupun Anda sudah melakukan beberapa pengujian atau baru mulai. Kami menyarankan agar semua pembuat aplikasi melakukan pengujian untuk mengukur kinerja pengguna. Akan tetapi, jika Anda tidak memiliki waktu dan sumber daya yang memadai untuk melakukan hal ini, Anda dapat memanfaatkan tren dan pembelajaran yang telah kami rangkum di sini. Walaupun tidak ada cara yang menjamin tingkat persetujuan tertentu, kami akan terus mendukung Anda dengan menyediakan informasi dan praktik-praktik terbaik.
Untuk mendapatkan berita dan pembelajaran terbaru tentang semua hal yang berkaitan dengan iOS 14, silakan kunjungi blog Adjust secara rutin. Jika Anda ingin berdiskusi secara langsung dengan UX expert Adjust atau berpartisipasi dalam roundtable bersama perusahaan-perusahaan lain yang juga ingin mendiskusikan strategi persiapan mereka, silakan hubungi Account Manager Adjust atau kirimkan email ke opt-in@adjust.com.
Ingin mendapatkan informasi bulanan tentang aplikasi? Berlangganan newsletter kami.