Aplikasi travel kembali populer seiring dengan pembatasan perjalanan yang dilonggarkan
Tiahn Wetzler, Manager, Content & Editorial, Adjust, 12 Okt 2021.
Penggunaan aplikasi travel kembali meningkat seiring dengan dilonggarkannya pembatasan perjalanan dan dibukanya perbatasan berbagai negara di seluruh dunia. Peluang untuk berhubungan kembali dengan keluarga dan bahkan mengeksplorasi tempat baru secara perlahan menjadi realita di beberapa negara, yang mengalami kerugian besar selama lockdown. Misalnya, perjalanan udara, telah mencapai dua juta orang penumpang per hari di AS, ini hampir sama dengan kondisi pra-pandemi, yakni sekitar 2,5 juta penumpang dan telah secara signifikan meningkat dari 90.000 penumpang di bulan April 2020. Permintaan akan hotel dan mobil rental juga tergolong tinggi.
Di AS, jumlah unduhan aplikasi travel telah meningkat sebesar 86% di bulan Juli YoY dan Sensor Tower melaporkan bahwa instalasi pertama aplikasi travel di App Store meningkat menjadi 61 juta dan 24 juta di Google Play pada Q2 2021 — pengadopsian paling tinggi per kuartal sejak wabah COVID-19 merebak.
Data Adjust mencerminkan pertumbuhan ini dan menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah instalasi dan sesi global untuk kategori aplikasi travel sejak bulan April 2020, industri kini pulih dengan cepat.
Aplikasi travel kembali populer
Instalasi aplikasi travel di tingkat global menurun sebesar 36% di tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019, tetapi sudah kembali meningkat sebesar 27% di tahun 2021 sejauh ini. Peningkatan ini bahkan lebih luar biasa di APAC. Jumlah instalasi menurun sebesar 35% di tahun 2020, tetapi sudah meningkat sebesar 86% di tahun 2021. Dibandingkan dengan kawasan lainnya, Amerika Utara mengalami penurunan signifikan dalam jumlah instalasi di tahun 2020 (43%), tetapi juga telah meningkat sebesar 21% di tahun 2021 sejauh ini.
Penurunan signifikan aplikasi travel mulai terjadi di tingkat global di bulan April 2020 dan kondisi mulai pulih di bulan April 2021. Di bulan April 2020, instalasi global aplikasi travel menurun sebesar 56% YoY dibandingkan dengan tahun 2019 dan di bulan April 2021 meningkat sebesar 117% YoY.
Wisatawan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menggunakan aplikasi
Sama halnya dengan instalasi, jumlah sesi juga meningkat. Walaupun tidak sesignifikan instalasi, jumlah sesi global menurun sebesar 9% di tahun 2020 dibandingkan dengan rata-rata tahun 2019. Akan tetapi, di tahun 2021 hingga akhir Q3, jumlah sesi global meningkat sebesar 26% dibandingkan dengan tahun 2020. Kami membandingkan statistik di bulan April untuk menyoroti peningkatan cepat ini. Di bulan April 2020, jumlah sesi global menurun sebesar 44%, tetapi meningkat sebesar 137% di bulan April 2021.
Dibandingkan dengan kawasan lainnya, APAC mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah sesi, dengan peningkatan sebesar 75% di tahun 2012 sejauh ini. EMEA dan Amerika Utara mengikuti dengan tingkat pertumbuhan sebesar 21% dan 17%.
Durasi sesi juga meningkat lintas kategori aplikasi dan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pra-pandemi. Walaupun durasi sesi rata-rata di tingkat global pada tahun 2019 adalah 11,49 menit, angka ini meningkat menjadi 16,02 menit di tahun 2020 dan kembali meningkat menjadi 16,94 menit di tahun 2021. Durasi sesi di EMEA meningkat paling signifikan dalam 21 bulan, yakni dari 13 menit di tahun 2019 menjadi 19,46 menit di tahun 2020 dan 21,24 menit di tahun 2021 sejauh ini. Durasi sesi di Amerika Serikat paling konsisten, yakni 7,6 menit di tahun 2019, 7,1 menit di tahun 2020, dan 7,41 menit di tahun 2021.
Kami juga membandingkan waktu yang dihabiskan untuk menggunakan aplikasi di Q2 2020 hingga Q2 2021, kami melihat bahwa para pengguna terlibat untuk periode yang lebih lama seiring dengan bertambahnya opsi dalam dunia pariwisata. Kami melihat bahwa di Q2 2021, para pengguna menghabiskan lebih banyak waktu untuk menggunakan aplikasi selama periode 30 hari, dengan rata-rata pada akhir periode sebesar 5,15 menit di Q2 2021, dibandingkan dengan 4,7 menit di Q2 2020.
Seperti apa potensi aplikasi travel di masa depan?
Walaupun pembatasan sudah dilonggarkan, industri travel kemungkinan besar tidak akan sepenuhnya kembali ke kondisi pra-pandemi dalam waktu dekat. Kesuksesan aplikasi dalam kategori travel di masa mendatang akan ditentukan oleh kemampuan aplikasi dalam beradaptasi terhadap perubahan dalam perilaku konsumen serta sifat travel. Dengan meningkatnya jumlah konsumen yang ingin dan dapat bepergian, aplikasi perlu memastikan bahwa mereka membuat proses ini mudah diakses, aman dan mulus.
Pembatasan travel bervariasi antar kawasan, negara dan bahkan negara bagian, serta masih rentan terhadap perubahan mendadak. Aplikasi seperti inilah yang membantu wisatawan agar tetap terorganisir dan akan sukses di masa mendatang. Beberapa fitur yang membuat aplikasi unggul adalah notifikasi perjalanan, touchless mobile payment, boarding pass digital dan penyimpanan data kesehatan, ini dapat membantu memenuhi permintaan global yang senantiasa berubah.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pemasaran aplikasi travel dan cara mengembangkan aplikasi dengan sukses, silakan unduh Laporan Tren Mobile Travel di sini.
Ingin mendapatkan informasi bulanan tentang aplikasi? Berlangganan newsletter kami.