Dari boomers hingga Gen Z: Cara menyesuaikan pemasaran aplikasi Anda untuk berbagai generasi
Tiahn Wetzler, Manager, Content & Editorial, Adjust, 26 Okt 2021.
Stereotip untuk setiap generasi sudah dikenal secara luas. Baby boomer adalah kelompok demografis yang berpengaruh secara ekonomi, sementara Gen Z dan Milenial dikenal fasih menggunakan teknologi modern dan banyak menghabiskan waktu online. Selain itu, istilah “Ok boomer” menggambarkan perbedaan antara generasi. Tetapi Anda sebaiknya tidak (dan tidak boleh) mengembangkan strategi pemasaran seluler berdasarkan stereotip. Sebaliknya, pembuatan keputusan sebaiknya didasarkan pada data yang memberikan informasi yang jelas tentang tren perilaku untuk setiap generasi dan cara Anda dapat menargetkan mereka. Dalam panduan ini, kami akan membagikan dasar-dasar tentang cara menyesuaikan pemasaran aplikasi Anda untuk berbagai generasi.
Seperti apa demografi untuk setiap generasi?
Anda tidak dapat melakukan pemasaran untuk berbagai generasi tanpa memiliki informasi tentang kelompok demografis dalam setiap generasi. Pew Research Center, telah berkomitmen untuk menilai sikap masyarakat terhadap isu-isu utama dan mendokumentasikan perbedaan sikap antar kelompok demografis, mereka membagi lima generasi sebagai berikut:
- Silent Generation: Lahir pada tahun 1928-1945
- Baby Boomers: Lahir pada tahun 1946-1964
- Generation X: Lahir pada tahun 1965-1980
- Milenial: Lahir pada tahun 1981-1996
- Generation Z: Lahir pada tahun 1997-2012
Michael Dimock, President Pew Research Center, menjelaskan bahwa “kohort generasi memberi peneliti alat untuk menganalisis perubahan pandangan seiring dengan berjalannya waktu. Mereka menyediakan fitur untuk memahami cara berbagai pengalaman formatif (seperti peristiwa yang terjadi di dunia dan perubahan dalam sektor teknologi, ekonomi dan sosial) berpengaruh terhadap siklus hidup dan proses bertambahnya usia sehingga membentuk pandangan masyarakat tentang dunia." Michael juga menambahkan, "Batasan tahun kelahiran antar generasi bukanlah aturan baku. Ini sebaiknya dianggap sebagai alat yang memungkinkan dilakukannya berbagai jenis analisis yang dijelaskan [dalam laporan ini].” Artikel ini akan membagikan informasi tentang setiap kelompok demografi (kecuali Silent Generation) dan membagikan praktik-praktik terbaik untuk membantu Anda menargetkan audience.
Pemasaran untuk Baby Boomers
Jumlah kelahiran di Amerika Serikat selama tahun 1946-1964 nyaris mencapai 79 juta, oleh karena itu baby boomer menjadi salah satu generasi dengan jumlah populasi paling tinggi. Walaupun generasi boomer tidak identik dengan tingkat penggunaan teknologi modern yang tinggi seperti halnya milenial, 60% dari populasi ini kelompok usia 50 – 64 tahun menggunakan setidaknya satu situs media sosial. Menurut Forbes, 60% dari baby boomers menghabiskan waktu mereka untuk membaca blog dan artikel online lainnya untuk mendapatkan informasi dan intrik, sementara 70% senang menonton video tentang produk dan layanan. Dalam artikel yang sama, Senior Digital Marketing Manager Caring People Inc., Karina Tama - Rutigliano, menjelaskan, “Para pemasar yang menargetkan generasi ini perlu mengingat bahwa baby boomers dibesarkan dengan berbagai perkembangan teknologi selama beberapa dekade terakhir. Mereka lebih terbiasa dengan teknologi dari yang Anda duga dan mereka menggunakan teknologi dengan cara yang berbeda dari milenial." Beliau juga mengingatkan para pemasar bahwa baby boomers adalah generasi yang mapan secara ekonomi dan memiliki anggaran yang cukup besar untuk dibelanjakan.
Pemasaran untuk baby boomers: 3 praktik terbaik
1. Menargetkan baby boomers di Facebook
Boomers cenderung lebih aktif di Facebook daripada media sosial lainnya. Kegiatan yang mereka lakukan antara lain menghubungi teman dan keluarga serta membaca artikel melalui platform ini. Ini memberikan peluang pemasaran untuk baby boomers melalui iklan Facebook dan untuk membangun komunitas bagi brand Anda di media sosial. Ini juga menjadi cara lain bagi boomers untuk menghubungi Anda apabila membutuhkan dukungan pelanggan.
2. Beberapa jenis dukungan – termasuk email dan telepon
Terkait dengan dukungan pelanggan, baby boomers mungkin lebih familier dan nyaman dengan metode tradisional seperti email dan menghubungi suatu perusahaan melalui telepon. Jika Anda menargetkan boomers, ini adalah opsi yang perlu ditambahkan ke dalam jaringan dukungan pelanggan, yang mungkin akan menggunakan live chat dan chatbot untuk mendapatkan hasil terbaik.
3. Mobile masih berperan penting bagi pemasaran untuk boomers
Boomers mungkin bukanlah generasi yang menghabiskan waktu paling banyak untuk menggunakan perangkat seluler, tetapi mereka masih menggunakan ponsel selama paling tidak 2,5 jam per hari. Anda sebaiknya mengembangkan strategi yang disesuaikan dengan sifat produk Anda dan menargetkan boomers melalui desktop dan perangkat seluler untuk mendapatkan hasil terbaik.
Metode pemasaran untuk Gen X
Generation X memiliki populasi yang lebih sedikit daripada milenial atau baby boomers. Walaupun demikian, daya beli mereka berkontribusi sebesar 31% dari total pendapatan AS - dan pendapatan rata-rata mereka lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Gen X aktif di berbagai channel media sosial: 95% menggunakan Facebook, 35% menggunakan LinkedIn dan 25% rutin membuat post di Twitter.
Metode pemasaran untuk Gen X: 3 praktik terbaik
1. Membangun loyalitas terhadap brand dengan menyederhanakan proses pembelian
Menurut eMarketer, sekitar 50% Gen X loyal terhadap brand. Laporan ini menyebutkan bahwa “Karir dan membesarkan anak menyibukkan sebagian besar Gen X dalam keseharian mereka dan ini meningkatkan kecenderungan untuk membelanjakan lebih banyak uang guna mendapatkan kemudahan.” Pernyataan ini didukung oleh Erin Winters, Vice President of Marketing Strategy untuk perusahaan pemasaran dan teknologi data, Acxiom, yang mengatakan bahwa Gen X "tidak menghamburkan uang, tetapi menghargai kemudahan tertentu yang menghemat waktu." Jika Anda dapat menyediakan kemudahan bagi generasi yang tidak memiliki banyak waktu luang, Anda akan membangun loyalitas mereka dan mendapatkan pengguna dengan LTV tinggi.
2. Memanfaatkan iklan video
Lebih dari 75% Gen X menonton video digital setidaknya sebulan sekali dan kelompok ini memberikan kontribusi sebesar 1.5 miliar view di YouTube setiap hari. Studi yang dilakukan oleh Think with Google menemukan bahwa Gen X sering menggunakan Youtube untuk bernostalgia (75%), mendapatkan berita dan tren terbaru (86%), dan mempelajari keahlian baru (73%). Ini adalah tanda bahwa iklan video dapat menjadi cara yang efektif untuk menargetkan kelompok ini melalui berbagai channel. Justine Bloome, Head of Strategy and Innovation di agensi media Carat mengatakan, “Gen X juga cepat beradaptasi dengan berbagai terobosan dan inovasi teknologi yang mengakselerasi akses ke berita, hiburan, dan hubungan pribadi — seperti VCR, CD, alat pemutar musik digital, dan telepon seluler. Mereka menjadi salah satu pihak pertama yang mengadopsi media sosial sesuai skala." Beliau menyebutkan bahwa ini menjadi alasan kenapa kelompok demografi ini melakukan transisi ke video YouTube. “Kelompok ini merasa bahwa upaya untuk tetap relevan dan tidak tertinggal penting bagi identitas mereka. Oleh karena itu, pilihan mereka untuk menggunakan YouTube agar dapat memperoleh informasi tentang peristiwa terbaru dapat dipahami."
3. Menawarkan hadiah dan program loyalitas
Dalam artikel untuk Forbes, Rebecca Kowalewicz, Vice President of Digital - Clearbridge Branding Agency menjelaskan tentang manfaat insentif bagi kelompok sasaran ini: "Menemui Gen X saat online, dengan memanfaatkan iklan tradisional, serta menawarkan hadiah dan program loyalitas dapat membantu mewujudkan keseimbangan antara Gen X/boomer dan Gen X/milenial yang tampaknya menentukan karakteristik dari generasi tersebut." Anda dapat menggunakan program loyalitas dan memberikan insentif yang serupa untuk mempertahankan pelanggan Gen X untuk durasi yang lebih lama dan membangun loyalitas terhadap brand seiring dengan berjalannya waktu.
Pemasaran untuk milenial
Milenial membelanjakan sekitar $600 miliar di AS per tahun dan 71% milenial rutin berbelanja online melalui perangkat seluler.
Pemasaran untuk milenial: 3 praktik terbaik
1. Menarik pengguna dengan pemasaran melalui influencer
Ketertarikan para milenial terhadap brand didorong oleh konten yang sesuai dengan minat mereka, tidak hanya metode iklan tradisional. Bahkan, 84% milenial tidak mempercayai iklan tradisional. Sebaliknya, Anda dapat membangun kepercayaan dengan membuat konten dan pemasaran melalui influencer. Dengan cara ini, Anda dapat memperoleh eksposur bagi brand dan membangun reputasi Anda dengan mempekerjakan influencer media sosial yang populer di kalangan audience sasaran.
2. Review online penting bagi reputasi dan pendapatan brand
Indikator kualitas seperti review pengguna online dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan penjual dan meningkatkan retensi di kalangan milenial. Anda juga perlu mendorong pengguna untuk meninggalkan review bagi produk Anda dengan pemasaran melalui email. Dengan cara ini, pengguna dapat berbagi pendapat sembari menunjukkan kepada para pelanggan bahwa Anda ingin memberikan pengalaman pelanggan yang baik dari awal hingga akhir.
3. Memastikan identitas brand konsisten
Jika milenial lebih cenderung untuk membeli brand yang familier bagi mereka dan terpercaya, Anda semakin perlu mempertahankan identitas brand yang konsisten. Ini mencakup semua iklan online dan offline, situs web, aplikasi seluler dan hal-hal lain terkait brand Anda. Ini akan meningkatkan retensi pengguna dan menghasilkan instalasi organik.
Metode pemasaran untuk Gen Z
Generation Z dibesarkan dengan akses ke smartphone, internet dan media sosial. Mereka menguasai teknologi seperti ini sejak awal dan Anda dapat memanfaatkan hal ini. Tanggung jawab sosial dan moral juga berperan dalam cara gen Z melakukan pembelian online: 70% dari kelompok ini mencoba untuk melakukan pembelian dari perusahaan dengan etika yang baik dan memiliki kecenderungan 3x lipat lebih tinggi, dibandingkan dengan generasi di atas mereka, untuk mempercayai bahwa perusahaan harus turut berperan dalam pengembangan masyarakat. Sekitar 61% dari Gen Z bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk produk yang etis dan berkelanjutan.
Metode pemasaran untuk Gen X: 3 praktik terbaik
1. Hal-hal terkait personalisasi
Lebih dari setengah (58%) dari Gen Z bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk produk-produk yang ditargetkan dengan kepribadian mereka masing-masing. Saat menargetkan Gen Z, personalisasi menjadi kunci untuk mendorong penjualan dan meningkatkan tingkat retensi. Bagi channel pemasaran seperti mailing list, personalisasi juga dapat meningkatkan jumlah pengguna yang membuka email tersebut dan meningkatkan loyalitas terhadap brand.
2. Menggunakan pemasaran melalui influencer untuk menjangkau audience
Sekitar 69% dari Gen Z merasa bahwa iklan mengganggu dan 52% mempercayai influencer media sosial untuk mendapatkan masukan terkait produk atau brand. Sama halnya dengan milenial, pemasaran melalui influencer menjadi cara yang efektif bagi pemasaran untuk Gen Z. Bahkan, 76% follow seorang influencer di media sosial dan 45% follow lebih dari 10 orang influencer.
3. Membuat persona brand lintas media sosial
Gen Z rata-rata menghabiskan tiga jam per hari untuk menggunakan media sosial — hampir satu jam lebih lama daripada milenial (secara rata-rata). Generasi ini kemungkinan besar akan mendapatkan informasi tentang produk baru di media sosial: 54% dari Gen-Z mengatakan bahwa pengaruh media sosial lebih besar daripada channel pemasaran lainnya. Saat mengembangkan strategi pemasaran media sosial, Anda perlu menciptakan persona untuk diikuti oleh para manager. Ini akan ditentukan oleh sifat produk Anda dan cara Anda akan menggunakan media sosial.
Jika Anda merasa bahwa artikel ini bermanfaat, Anda mungkin juga ingin membaca panduan kami tentang pemasaran media sosial melalui influencer. Kami juga sudah membuat blog tentang semua hal yang perlu Anda ketahui tentang pemasaran melalui email dan tren aplikasi global di tahun 2021.
Ingin mendapatkan informasi bulanan tentang aplikasi? Berlangganan newsletter kami.